PEMODELAN DATA GRAVITASI UNTUK ANALISIS RESERVOIR HIDROKARBON PADA LAPANGAN “METRO” JAWA BARAT

Kebutuhan energi hidrokarbon semakin meningkat seiring dengan perkembangan industri. Peningkatan kebutuhan tersebut harus diikuti dengan aktivitas eksplorasi hidrokarbon untuk menemukan cadangan baru. Survei awal geofisika untuk eksplorasi hidrokarbon dapat dilakukan dengan metode gravitasi. Metode gravitasi merupakan metode pasif yang memanfaatkan percepatan medan gravitasi untuk menggambarkan model perlapisan bawah permukaan. Pada penelitian ini bertujuan untuk memodelkan lapisan batuan bawah permukaan di Lapangan migas “Metro” berdasarkan anomali gravitasi akibat respon dari perbedaan densitas perlapisan batuan bawah permukaan. Anomali Bouguer lengkap yang diperoleh yaitu 36,6 mgal hingga 42,6 mgal dengan pola kontur tertutup yang mengindikasikan adanya pola struktur antiklin di daerah tersebut. Berdasarkan pemisahan anomali regional-lokal diperoleh anomali regional dengan rentang nilai 38,2 mgal hingga 42,2 mgal dengan nilai tinggi tersebar di tengah daerah penelitian yang diduga sebagai struktur antiklin. Estimasi batas atas kedalaman dari analisis spektrum diperoleh anomali lokal pada kedalaman 165,52 m dan anomali regional pada kedalaman 542,28 m. Berdasarkan pemodelan 2,5 D pada penampang anomali regional, perlapisan batuan dapat dikelompokkan menjadi enam lapis yaitu batuan dengan densitas 2,5 g/cm3 dari Formasi Kaliwungu, batuan dengan densitas 2,4 g/cm3 dari Formasi Cisubuh, densitas batuan 2,7 g/cm3 dari Formasi Parigi, densitas 2,6 g/cm3 dari Upper Cibulakan, dan densitas 2,75 g/cm3 Formasi Baturaja, 2,65 g/cm3 Formasi Talang Akar, dan densitas 2,8 g/cm3 dari anggota vulkanik tua. Struktur antiklin di daerah penelitian ditafsirkan sebagai jebakan hidrokarbon dengan batuan induknya adalah coal dan shale dari Formasi Talang Akar. Batuan reservoir adalah batugamping karbonat dari Formasi Baturaja dengan ketebalan 100 – 450 m dengan lapisan penutup berupa lempung dari Formasi Cisubuh